Kamis, 02 Juni 1988 • Oleh Batara Guru• dipungkiri kita sering dibingungkan dengan penulisan gelar seseorang terlebih kini sudah banyak gelar yang bisa digunakan dan tentunya ditempel di nama kita. Mencoba telusuri dari google, saya menemukan beberapa referensi diantaranya dari kopertis dan Saya copas saja sekalian untuk arsip juga Dahulu gelar akademik hasil lulusan perguruan tinggi dalam negeri umumnya hanya dua macam, yakni Drs. doktorandus dan Dra. doktoranda. Doktorandus untuk laki-laki, sedangkan doktoranda untuk perempuan. Kedua gelar yang berasal dari bahasa Belanda ini diberikan tanpa memandang disiplin keilmuan yang pernah sejak keluarnya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/U/1993 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi, pemberian dan cara penulisan gelar seperti di atas tidak berlaku lagi. Pemberian dan cara penulisan gelar kini mengikuti keputusan tersebut dan penulisannya mengikuti ketentuan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan EYD. Berbagai Cara Penulisan Gelar yang Benar Simak cara penulisan gelar di bawah ini sebelum memasuki pembahasan lebih lanjut1. Cara Penulisan Gelar Sarjana S1 sarjana pertanian sarjana pendidikan sarjana pendidikan Islam sarjana psikologi sarjana peternakan sarjana ekonomi sarjana agama sarjana filsafat sarjana filsafat Islam sarjana hukum sarjana hukum Islam sarjana humaniora sarjana ilmu politik sarjana karawitan sarjana kedokteran sarjana kesehatan sarjana komputer sarjana kesehatan masyarakat sarjana sastra sarjana sains sarjana seni sarjana sosial Sarjana Sosial Islam sarjana teknik sarjana theologi sarjana theologi Islam 2. Cara Penulisan Gelar Magister S2 magister agama magister ekonomi magister ekonomi Islam magister filsafat magister filsafat Islam magister hukum magister humaniora magister hukum Islam magister kesehatan magister komputer magister manajemen magister pertanian magister pendidikan magister pendidikan Islam magister psikologi magister sains magister seni magister teknik 3. Cara Penulisan Gelar Doktor S3 4. Cara Penulisan Gelar Diploma Diploma satu D1, sebutan profesional ahli pratama, disingkat Diploma dua D2, sebutan profesional ahli muda, disingkat Diploma tiga D3, sebutan profesional ahli madya, disingkat Diploma empat D4, sebutan profesional ahli, disingkat A. Cara Penulisan Gelar Menurut EYD Cara penulisan gelar akademik mengikuti aturan yang berlaku dalam EYD, yaitu pada aturan tentang penulisan singkatan, pemakaian tanda titik ., dan pemakaian tanda koma ,. Ketentuan lengkapnya sebagai berikut Setiap gelar ditulis dengan tanda titik sebagai antara antarhuruf pada singkatan gelar yang dimaksud. Gelar ditulis di belakang nama orang. Antara nama orang dan gelar yang disandangnya, dibubuhi tanda koma. Jika di belakang nama orang terdapat lebih dari satu gelar, maka di antara gelar-gelar tersebut disisipi tanda koma. Contoh Muhamad Ilyasa, Di antara nama dan gelar, terdapat tanda koma. Di antara ketiga gelar, juga terdapat tanda koma. Di antara huruf-huruf singkatan gelar, diberi tanda titik. Jika di antara nama dan gelar tidak dibubuhi tanda koma, maka penulisan gelar tersebut salah dan singkatan tersebut tidak bermakna gelar, melainkan bisa bermakna nama keluarga, marga, dan sebagainya. Jadi, Muhamad Ilyasa SH tanpa koma di antara nama dan SH bisa berarti Muhamad Ilyasa Sutan Harun atau Muhamad Ilyasa Saleh Hamid, dan sebagainya. Penulisan gelar harus di belakang nama orang, cara penulisan gelar di depan nama orang adalah salah. dari sumber lain JENIS GELAR AKADEMIK Pasal 6 Gelar akademik terdiri atas Sarjana, Magister dan Doktor. Pasal 7 Penggunaan gelar akademik Sarjana dan Magister ditempatkan di belakang nama yang berhak atas gelar yang bersangkutan dengan mencantumkan huruf S., untuk Sarjana dan huruf M. untuk Magister disertai singkatan nama kelompok bidang keahlian. Pasal 8 Penetapan jenis gelar dan sebutan serta singkatannya sesuai dengan kelompok bidang ilmu dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi bersamaan dengan pemberian ijin pembukaan program studi berdasarkan usul dari perguruan tinggi yang bersangkutan sesuai dengna norma dan kepatutan akademik. Pasal 9 Gelar akademik Doktor disingkat Dr. ditempatkan di depan nama yang berhak atas gelar yang bersangkutan. JENIS SEBUTAN PROFESIONAL Pasal 10 Penggunaan sebutan profesional dalam bentuk singkatan ditempatkan di belakang nama yang berhak atas sebutan profesional yang bersangkutan. Pasal 11 1 Sebutan profesional lulusan Program Diploma terdiri atas a. Ahli Pratama untuk Program Diploma I disingkat b. Ahli Muda untuk Program Diploma II disingkat c. Ahli Madya untuk Program Diploma III disingkat d. Sarjana Sains Terapan untuk Program Diploma IV disingkat SST 2 Singkatan sebutan profesional sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 ditempatkan di belakang nama yang berhak atas sebutan Penulis Aswadi SH, MH Pemerhati Pendidikan dan Hukum Ada sebuah polemik terkait penulisan gelar kesarjanaan Strata1 S1 dan Strata S2, Sarjana Pendidikan dan Magister Pendidikan di sekolah menengah atas. Seorang staf tenaga administrasi sekolah bertanya, “Bu, kami menulis nama ibu, di daftar urutan kepangkatan ini, Ayatul Husna, atau langsung saja Ayatul Husna, karena dianggap jurusannya serumpun atau satu jurusan disiplin ilmu, jadi gelar melebur menjadi kata petugas staf administrasi sekolah tersebut. Di masyarakat memang masih banyak terjadi penulisan gelar kesarjanaan yang beragam terkait tata cara proses penulisannya. Sebagai perumpamaan ilustrasi di sini adalah penulisan pada nama; Ayatul Husna, ada pula yang menuliskan, Ayatul Husna, Disetiap penulisan gelar baik itu ditulis S1 dan S2 ataupun langsung ke S2 karena dalam menulisnya dianggap melebur ke dalam S2-nya, tanpa menuliskan S1- nya. karena hal itu di anggap serumpun disiplin ilmunya. Terkait penulisan ini masing- masing mempunyai alasan tersendiri mengenai penulisan gelar itu dan tentu saja yang diyakini kebenarannya terkait penulisan dan peletakkan gelar- gelar tersebut. Secara umum orang- orang berpendapat bahwa penulisan nama beserta peletakkan gelar kepada Ayatul Husna, dengan alasan karena satu jurusan atau satu serumpun jadi gelar tersebut dalam penulisannya seolah- olah melebur dari S1 ke S2 sehingga menjadi Kecuali jurusan yang ditempuh dari S1 ke S2 tidak serumpun atau berbeda jurusan, misalnya program studi prodi S1-nya adalah Bahasa Inggris dan prodi S2-nya adalah Bahasa Indonesia maka penulisan peletakkan menjadi, Ayatul Husna, ditulis secara lengkap tanpa adanya peleburan didalam penulisan gelarnya. Dalam uraian ini kita sedikit meluaskan pengambilan jurusan pendidikannya, seandainya Ayatul Husna ini meneruskan pendidikannya tetapi mengambil prodi S1 dan S2 hukum, maka ia memperoleh gelar tambahan Sarjana Hukum SH dan Magister Hukum MH Sehingga penulisan dan peletakkan pada gelar namanya menjadi, Ayatul Husna, MH, jika kita mengamini dengan tata cara penulisan yang telah diuraikan di atas yang menyetujui seolah- olah adanya pelaburan dari S1 ke S2 karena ilmu yang serumpun. Namun bagaimana jika Ayatul Husna dengan gelar kesarjanaan pendidikannya yang serumpun S1 dan S2 yang seolah dalam penulisannya telah melebur menjadi setelah itu ia menempuh pendidikan S2 saja untuk Prodi Hukum, kemudian memperoleh gelar Magister Hukum MH tanpa melalui Prodi S1 Hukum. Hal ini dibenarkan menurut peraturan pendidikan, seseorang boleh mengambil jenjang pendidikan prodi S2 apapun dengan syarat sudah memiliki ijazah S1, meskipun hal tersebut tidak linear. Sebagai contoh dalam uraian ini, S1 dan S2 nya adalah pendidikan Bahasa Inggris. Setelah itu Ayatul Husna melanjutkan langsung ke S2 Prodi Ilmu Hukum dan mendapatkan gelar Magister Hukum MH. Maka penulisan gelar pada namanya menjadi, Ayatul Husna, MH, di sini tidak dituliskan karena dianggap serumpun sehingga menjadi tetapi gelar MH milik Ayatul Husna bukan berasal dari S1 hukumnya karena tidak mengambil prodi tersebut, tapi langsung memperoleh gelar S2 Hukum karena sudah ada S1 jurusan yang lain sebelumnya, secara tidak langsung seakan- akan terbesit ketidakadilan dalam penulisan bagi gelar karena tidak dituliskan, sebaliknya MH seperti diuntungkan dari penulisan gelar tersebut sepertinya sudah ada Prodi S1 Ilmu Hukum, padahal S1-nya berasal dari S1 prodi yang lain. UUD 1945 dalam Pasal 1 Ayat 3 yang berbunyi, “Negara Indonesia adalah Negara Hukum” ini membawa konsekwensi segala sesuatunya diatur oleh sistem hukum dan perundang- undangan. Sebagaimana kita ketahui bersama tujuan adanya hukum atau peraturan perundang-undangan adalah agar tidak terjadinya kesewenang- wenangan, ketidakadilan, dan ketidaktertiban. Begitu pula yang terkait dengan proses tata cara penulisan atau meletakkan gelar pada nama seseorang setelah berhasil menyelesaikan prodi yang telah diselesaikan proses masa perkuliahannya. Dasar hukum penulisan ijazah atau gelar diatur oleh Undang- Undang UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 21 ayat 4; UU No. 12 Tahun 2012, yaitu pada Pasal 15-25 dan Pasal 26 dan Pasal 28 tentang Pendidikan Tinggi. Khususnya terdapat pada Pasal 18 Ayat 1, 4, Pasal 19 Ayat 1, 4, Pasal 20 Ayat 1, 4, Pasal 21 Ayat 1, 3, 6, Pasal 22 Ayat 1, 4, Pasal 23 Ayat 1, 4, Pasal 24 Ayat 1, 5, Pasal 25 Ayat 1, 3, 5, Pasal 26 Ayat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan Pasal 28 Ayat 1. Peraturan Pemerintah PP Nomor 17 Tahun 2010 pasal 98 dan 99, PP No. 4 Tahun 2014, Pasal 15 dan 16. Sedangkan terkait Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar, dan tata cara penulisan gelar di perguruan tinggi, bisa juga ditemukan pada Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Permenristek Republik Indonesia Nomor 59 tahun 2018, khususnya Pasal 20 dan Pasal 21 Ayat 1 dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Kepmendiknas Nomor 178/U/2001 Pasal 1-12. Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 21 ayat 4, berbunyi; “Penggunaan gelar akademik, profesi, atau vokasi lulusan perguruan tinggi hanya dibenarkan dalam bentuk dan singkatan yang diterima dari perguruan tinggi yang bersangkutan.” UU No. 12 Tahun 2012, Pasal 18 Ayat 4, berbunyi,” Lulusan Program sarjana berhak menggunakan gelar sarjana,” Pasal 19 Ayat 4, berbunyi; “Lulusan program magister berhak menggunakan gelar magister,” Pasal 20 Ayat 4,berbunyi,” ; Lulusan program doktor berhak menggunakan gelar doktor.” PP No. 17 Tahun 2010 Pasal 98, dan 99, PP No. 4 Tahun 2014 Pasal 15 dan 16. tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi . Permenristek No 63 Tahun 2016, Pasal 21 Ayat 1 Gelar diberikan kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan semua persyaratan yang dibebankan dalam mengikuti suatu program studi dan dinyatakan lulus. Kepmendiknas No. 178/U/2001 Pasal 1- 12. tentang Gelar dan Lulusan Luar Negeri Menurut peraturan di atas jelas bahwa setiap lulusan program sarjana berhak menggunakan gelar sarjana, lulusan program magister berhak menggunakan gelar magister, lulusan program doktor berhak menggunakan gelar doktor. Dalam pemahaman penulis, sebagaimana contoh yang telah diuraiankan di atas menggunakan nama Ayatul Husna dalam penulisan gelar kesarjanaan. Apabila Ayatul Husna berhasil S1 pendidikan dan S2 yang serumpun terkait kesarjanaan pendidikan, setelah itu melanjutkan prodi S1 dibidang Hukum dan setelah itu berhasil menyelesaikan Pendidikan magister dibidang Hukum, maka sesuai peraturan per undang- undangan yang telah duraikan di atas, penulisannya haruslah; Ayatul Husna, SH, MH, sebagaimana yang telah diuraikan pada UU No 12 Tahun 2012 dan permenristek No 63 Tahun 2016. Menurut pemahaman penulis terkait peraturan yang telah diuraikan di atas agar terhindar dari kesalahfahaman penulisan dan peletakkan nama gelar di atas, setiap menyelesaikan suatu prodi, kita berhak menuliskan gelar tersebut serumpun ataupun tidak. Dalam penafsiran penulisan terhadap peraturan tersebut tidak terdapat pasal yang secara jelas mengatakan bahwa apabila disiplin ilmu itu sejurusan ataupun serumpun, maka akan terjadi peleburan didalam penulisannya. Penulis memahami perbedaan penafsiran pemahaman dalam setiap penulisan dan peletakkan gelar pada nama jenjang S1 dan S2 khususnya bidang disiplin ilmu yang serumpun adalah sesuatu yang wajar di dalam dunia akademisi sebagai wahana diskusi dan bertukar informasi. Namun, apapun itu, setiap pendapat yang kita sampaikan hendaknya sesuai dengan pemahaman peraturan perundang-undangan ataupun aturan yang mengaturnya, khususnya terkait dalam hal penulisan gelar kesarjanaan. Kita menyadari tidak selamanya yang besar dan banyak yang mendukung itu harus benar dan yang sedikit pendukung pendapatnya harus kalah atau mengalah, tetapi pendapat dan kebenaran itu haruslah sesuai dengan konteks peraturan dan perundang- undangan yang berlaku.*** Editor Agus Salim
Penulisan identitas diri seperti nama lengkap, tempat tanggal lahir, dan alamat seharusnya diawali dengan huruf kapital. Penulisan tanggal 25 April 2017 salah, seharusnya ditulis 25-04-2017. Penulisan JI . pada bagian alamat salah, seharusnya ditulis secara lengkap dan tidak disingkat Jalan .
- Penulisan gelar pada nama merupakan hal yang sangat penting di Indonesia. Gelar pendidikan digunakan sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan setelah kelulusan. Penulisan gelar dalam bahasa Indonesia termasuk ke dalam bahasan singkatan atau akronim. Akronim merupakan singkatan dari rangkaian huruf yang pelafalannya disesuaikan dengan bentuk lengkap dari singkatan tersebut. Baca juga Cara Download iOS 15 Lengkap dengan Fitur dan Daftar iPhone yang Kebagian Baca juga Cara Scan QR Code Lewat Aplikasi PeduliLindungi ketika Ingin Pergi ke Mall Dengan demikian, untuk menulis gelar yang benar perlu memahami aturan cara penulisannya dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI. Dikutip dari Permenristekdikti Nomor 59 Tahun 2018 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar dan Tata Cara Penulisan Gelar di Perguruan Tinggi D1-S3 dan berikut ini adalah cara menulis singkatan Gelar 1. D1 atau Ahli Pratama Ahli pratama, ditulis di belakang nama lulusan program diploma satu. Mencantumkan huruf " dan diikuti dengan inisial nama program studi. Lama pendidikan program ini selama satu tahun. Daftar gelar D1 yaitu - Ahli Pratama Pelayaran - Ahli Pratama Pariwisata - Ahli Pratama Komputer 2. D2 atau Ahli Muda Ahli muda, ditulis di belakang nama lulusan program diploma dua, dengan mencantumkan hruf " daan diikuti dengan inisal program studi. Lama pendidikan program ini selama dua tahun. Daftar gelar D2 yaitu - Ahli Muda Pelayaran - Ahli Muda Perpustakaan - Ahli Muda Pendidikan - Ahli Muda Pendidikan Sekolah Dasar - Ahli Muda Pengujian Kendaraan Bermotor 3. D3 atau Ahli Madya Ahli Madya, ditulis di belakang nama lulusan program diploma tiga , dengan mencantumkan huruf " dan diikuti inisial nama program studi. Lama pendidikan program ini selama tiga tahun. Contoh gelar gelar D3 yaitu - Ahli Madya Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan - Ahli Madya Akuntansi - Ahli Madya Analis Kesehatan - Ahli Madya Asuransi dan Aktuaria - Ahli Madya Teknologi Kulit - Ahli Madya Pelayaran - Ahli Madya Komputer - Ahli Madya Ilmu Komunikasi - Ahli Madya Gizi - Ahli Madya Farmasi - Ahli Madya Radiologi - Ahli Madya Perkeretaapian Baca juga Cara Beli dan Mengikuti Pelatihan Kartu Prakerja di Tokopedia, Bukalapak, dan Sisnaker Baca juga Tata Cara Tayamum Lengkap dengan Niat, Rukun dan Manfaatnya 4. D4 dan S1 Strata-1 Sarjana Sarjana adalah program pendidikan Strata-1 atau S1 dan lulusan program pendidikan vokasi S1 Terapan/Diploma 4 D-IV. Lama pendidikan yang harus ditempuh untuk meraih gelar S1 adalah 4 tahun. Sementara itu, jumlah beban studi yang harus diselesaikan umumnya 144 SKS. Ilustrasi Sarjana Hukum Gelar sarjana disematkan pada akhir nama orang sesuai dengan bidang studi ilmu yang diambil. Sarjana terapan, ditulis di belakang nama lulusan program diploma empat dengan mencantumkan huruf “ dan diikuti dengan inisial namaprogram studi. Sedangkan sarjana, ditulis di belakang nama lulusan program sarjana dengan mencantumkan huruf “S.” Gelar Sarjana Terapan dan contoh penulisannya - Sarjana Terapan Ilmu Komunikasi - Sarjana Terapan Kepolisian - Sains Terapan Pertahanan - Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial Contoh penulisan Wijaya Andika, Contoh gelar S1 - Sarjana Arsitektur - Sarjana Desain - Sarjana Ekonomi - Sarjana Ilmu Kelautan - Sarjana Ilmu Komunikasi Contoh Penulisan Galih Ananda, 5. S2 Strata-2 Magister Magister, ditulis di belakang nama lulusan program magister, dengan mencantumkan huruf “M.” dan diikuti dengan inisial nama program studi. Magister merupakan jenjang pendidikan program Strata-2 atau disingkat S2. Gelar Magister juga diletakkan di belakang nama orang yang telah lulus ujian bidang studi magister. Gelar Sarjana dan contoh penulisannya - Master of Arts MA - Master of Computer Science - Master of Public Health - Magister Agama - Magister Kehutanan 6. S3 Strata-3 Doktor Doktor merupakan gelar akademik tertinggi yang diberikan pada para mahasiswa setelah lulus ujian bidang studi terkait. Gelar Doktor diperoleh setelah seseorang menjalani pendidikan Strata 3 atau S3. Mahasiswa peserta jenjang pendidikan ini harus mengikuti perkuliahan umum. Penulisan gelar Doktor semua Jurusan adalah Dr. Pada akhir pendidikan mereka akan melakukan penelitian untuk menyusun disertasi. Daftar gelar profesi - Dokter dr. - Keperawatan Ns. Farmasi Apoteker Apt. Contoh penulisan gelar S3 - DR. Muhammad Akbar Contoh penulisan gelar dokter medis yang benar - dr. Muhammad Akbar Rahma Artikel Lainnya Terkait KBBI
Akhir-akhir ini saya melihat ada tren membandingkan penderitaan dan kengenesan para sarjana yang ditulis oleh beberapa pengikut jamaah Mojokiyyah. Mulai dari S.Pd. yang berarti Sarjana Penuh Derita, S.E. Sarjana Edan, dan Sarjana Perbankan Syariah yang tak kalah ngenesnya. Orang Indonesia memang suka membanding-bandingkan penderitaan mereka.
Penulisan gelar yang benar sesuai dengan EYD sangat dianjurkan. Sebab, gelar yang benar bisa menunjukkan seperti apa pangkat dan tingkat pendidikan seseorang misalnya SE untuk sarjana Ekonomi, atau ST, SPD, SH, doktor, PhD, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, berikut akan kami berikan cara penulisan gelar yang benar agar tak salah penafsiran orang yang membaca tulisan tersebut. Untuk penulisannya sendiri, sebenarnya berbeda-beda. Baik itu untuk gelar akademik yang didapat di bangku sekolah ataupun gelar non akademik yang biasanya didapat dari masyarakat. Seperti apa sebenarnya cara penulisan untuk gelar baik yang akademik ataupun yang non akademik itu? Penulisan Gelar Non AkademikNama Gelar Kehormatan, Keturunan dan KeagamaanPenulisan Nama Gelar Kehormatan, Keturunan dan Keagamaan yang Tak Diikuti Nama OrangPenulisan Gelar AkademikPenulisan Gelar untuk Para Profesional dan DiplomaContoh penulisan gelar diploma = Ahli Pratama = Ahli Pratama = Ahli Muda = Ahli Muda = Ahli Madya = Ahli Madya = Ahli Muda = Ahli Muda = Ahli Madya = Ahli Madya Kesehatan GigiCara Menulis Gelar untuk Sarjana Dalam NegeriBerikut penulisan singkatan gelar sarjana dalam negeri Sarjana Agama Sarjana Pendidikan Sarjana Komputer Sarjana Sains Sarjana Psikologi Sarjana Humaniora Sarjana Theologi Islam Sarjana Seni Sarjana Peternakan Sarjana Sastra Sarjana Kedokteran Sarjana Fhilsafat Sarjana Kesehatan Sarjana Sosial Sarjana Karawitan Sarjana Hukum Islam Sarjana Teknik Sarjana Filsafat Islam Sarjana Hukum Sarjana Ekonomi Sarjana Theologi Kristen Sarjana Ilmu Politik Sarjana Kesehatan Masyarakat Sarjana Pertanian Sarjana Sosial Islam Sarjana Pendidikan IslamCara Menulis Gelar untuk Sarjana Luar NegeriContoh penulisan Gelar Sarjana Luar Bechelor of Arts Bechelor of Agriculture Bechelor of Medicine Bechelor of Divinity Bechelor of ScienceCara Menulis Gelar MagisterContoh Penulisan Gelar Magister Dalam NegeriMagister Administrasi Pendidikan Administrasi Bisnis Administrasi Rumah Sakit Administrasi Publik Agama sekarang Agama bidang Sains Agama bidang Hukum Agama bidang Pendidikan Agama bidang Kedokteran Agama bidang Humaniora Agrikultur Arsitektur Akuntansi Divinitas Desain Biomedik Ekonomi Ekonomi Syariah Ekonomi Islam Farmasi Klinik Farmasi Epidemiologi Filsafat Islam Filsafat Hukum Hukum Islam Hukum Kesehatan Humaniora Ilmu Administrasi Ilmu Biomedik Ilmu Kepolisian Ilmu Kesejahteraan Sosial Ilmu Komunikasi Ilmu Komputer Ilmu Pertahanan Ilmu Politik Ilmu Syariah Ilmu Ushuludin Kebidanan Kedokteran Kerja Kedokteran Tropis Kehutanan Kenotariatan Keperawatan Keolahragaan Kesehatan Kesehatan Masyarakat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Komputer Manajemen Manajemen Agribisnis Manajemen Pariwisata Manajemen Rumah Sakit Manajemen Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Manajemen Teknik Marine Linguistik Pemikiran Islam Pendidikan Pendidikan Sains Pendidikan Islam Pengajaran Fisika Pengajaran Matematika Pengajaran Kimia Pertanian Psikologi Sains Sains bidang Ilmu Pertahanan HanMagister Sains Ekonomi Sains Akuntansi Sains Manajemen Seni Sosial Islam Studi Islam Statistik Teknik Teknologi Agroindustri Teknologi Pertanian Teknologi Informasi of Business Administration Teologi Divinity Teologi Islam Teologi Ministri Teologia Terapan Terapan Pertahanan HanMagister Terapan Pertahanan Laut Veteriner of Business Administration of Accounting of Arts of Arts Education of Computer of Computer Science of Education of Economic of Engineering of Laws of Medical Education of Philosophy of Public Health of Public Administration of Science of Science Engineering of Science and Social Gelar DoktoralContoh penulisan gelar Doctor of Philosophy Doctor of Education Doctor of Science Doctor of Theology Doctor of Pharmacy Doctor of Public Health of Library Science Doctor of Dental Medicince Doctor of Science of JurisprudencePenulisan untuk Gelar Keagamaan dan Kehormatan yang Disandingkan dengan Gelar Akademik Nama Gelar Kehormatan, Keturunan dan Keagamaan Pertama, untuk gelar non akademik yang biasanya didapat dari masyarakat setempat. Gelar tersebut adalah untuk gelar kehormatan, keturunan dan keagamaan. Untuk penulisan gelar dari kehormatan, keturunan dan keagamaan ini, maka huruf awalnya menggunakan huruf kapital dan diikuti oleh nama orang tersebut. Sebagai contoh, untuk gelar keturunan, Raja Abdullah. Lalu, untuk gelar keagamaan, Haji Ibrahim As-Samad, Sedangkan untuk gelar kehormatan, Anda bisa melihat penulisannya pada KH. Ahmad Dahlan atau Nabi Muhammad SAW. Gelar tersebut berada di bagian depan dan menunjukkan seperti apa pangkat orang tersebut di masyarakat. Penulisan Nama Gelar Kehormatan, Keturunan dan Keagamaan yang Tak Diikuti Nama Orang Sedangkan untuk penulisan gelar yang benar untuk gelar kehormatan, keturunan dan keagamaan yang tak diikuti dengan nama orang, maka cara menulisnya akan berbeda lagi. Cara menulis gelar pada kasus ini adalah tidak menggunakan huruf besar ataupun huruf kapital sebagai huruf pertama dari gelar tersebut. Sebagai contoh penulisan gelar yang satu ini, Anda bisa melihat pada kalimat “Dia baru saja dilantik menjadi presiden.” Bisa juga dengan penggunaan nama di depan namun tetap tak menggunakan huruf besar. Contohnya adalah “Pak Sholeh sudah naik haji tahun kemarin.” Baca Juga Pengertian Gerakan Literasi Sekolah dan Strategi Kreatifnya Pengertian, Unsur Pembentuk, dan Fungsi Identitas Nasional Nilai-Nilai Pancasila dan Penerapannya Dalam Bernegara dan Bermasyarakat Penulisan Gelar Akademik Penulisan Gelar untuk Para Profesional dan Diploma Setelah mengetahui bagaimana caranya menulis gelar untuk yang non akademik, saatnya melihat bagaimana cara penulisan gelar sarjana atau gelar akademik. Penulisan ini jelas berbeda dengan non akademik karena memiliki banyak singkatan sesuai dengan program keahlian yang dimiliki orang yang dimaksud. Untuk pertama, ambil contoh dari cara menulis gelar bagi para profesional dan diploma. Di Indonesia, ada yang disebut dengan Diploma Satu yang disingkat dengan Ahli Pratama. Lalu, ada juga yang namanya Diploma Dua yang disebut dengan untuk profesional ahli muda. Ada juga Diploma Tiga. Untuk penulisan Diploma Tiga atau profesional ahli madya ini adalah Terakhir adalah Diploma Empat atau profesional ahli yang disingkat dengan A saja. Untuk penulisan gelar diploma ini ada di bagian akhir nama si pemilik lalu diikuti dengan keahlian yang dimiliki. Contoh penulisan gelar diploma Amran Shadiq Amran Shadiq Amran Shadiq Amran Shadiq untuk Ahli Pratama Pariwisata contoh lain untuk penulisan gelar diploma = Ahli Pratama Pariwisata = Ahli Pratama Komputer = Ahli Muda Perpustakaan = Ahli Muda Pendidikan = Ahli Madya Akuntansi = Ahli Madya Komputer = Ahli Muda Farmasi = Ahli Muda Kebidanan = Ahli Madya Keperawatan = Ahli Madya Kesehatan Gigi Cara Menulis Gelar untuk Sarjana Dalam Negeri Sedangkan untuk penulisan gelar untuk sarjana dalam negeri beda lagi. Sarjana diwakili dengan huruf S besar di bagian akhir nama yang ditulis setelah tanda koma dan spasi sehabis nama dari si pemilik gelar. Huruf S tersebut diikuti dengan bidang keahlian yang dimiliki orang tersebut. Sebagai contoh penulisan gelar sesuai EYD untuk sarjana dalam negeri ini misalnya Amran Shadig, untuk Sarjana Pendidikan Islam. Bisa juga diganti dengan Amran Shadig, untuk Sarjana Komputer. Amran Shadig, untuk Sarjana Kedokteran, Amran Shadig, untuk Sarjana Teknik dan masih banyak lagi gelar sarjana yang bisa ditulis dengan format sama. Berikut penulisan singkatan gelar sarjana dalam negeri Sarjana Agama Sarjana Pendidikan Sarjana Komputer Sarjana Sains Sarjana Psikologi Sarjana Humaniora Sarjana Theologi Islam Sarjana Seni Sarjana Peternakan Sarjana Sastra Sarjana Kedokteran Sarjana Fhilsafat Sarjana Kesehatan Sarjana Sosial Sarjana Karawitan Sarjana Hukum Islam Sarjana Teknik Sarjana Filsafat Islam Sarjana Hukum Sarjana Ekonomi Sarjana Theologi Kristen Sarjana Ilmu Politik Sarjana Kesehatan Masyarakat Sarjana Pertanian Sarjana Sosial Islam Sarjana Pendidikan Islam Cara Menulis Gelar untuk Sarjana Luar Negeri Untuk penulisan gelar sarjana, sebenarnya terbagi menjadi dua bagian. Pertama, untuk sarjana dalam negeri yang sudah dijelaskan sebelumnya. Lalu, ada sarjana luar negeri. Penulisan untuk gelar sarjana dari luar negeri jauh berbeda dengan sarjana dalam negeri. Jika sarjana dalam negeri diwakilkan dengan huruf S yang berarti Sarjana, yang ini tidak. Ia diwakili dengan huruf B besar yang bermakna Bechelor. Untuk penulisan bila disandingkan dengan nama pemiliknya, juga ada pada bagian akhir dengan format yang sama. Ada banyak gelar sarjana luar negeri yang harus Anda tahu. Beberapa di antaranya adalah Bechelor of Architecture yang disingkat dengan atau Gelar yang satu ini menunjukkan bahwa orang yang dimaksud adalah seorang sarjana arsitektur. Lalu, ada Bechelor of Arts yang ditulis dengan untuk sarjana sastra. Ada lagi Bechelor of Business Administrasion yang ditulis dengan A yang artinya adalah sarjana administrasi bisnis. Selain beberapa di atas, masih banyak lagi yang lainnya diantaranya sebagai berikut Contoh penulisan Gelar Sarjana Luar Negeri Bechelor of Arts Bechelor of Agriculture Bechelor of Medicine Bechelor of Divinity Bechelor of Science Artikel Menarik Lain 8 Standar Nasional Pendidikan SNP dan Komponennya Sistematika Penulisan Berbagai Karya Tulis Contoh Daftar Pustaka pada penulisan suatu karya ilmiah Cara Menulis Gelar Magister Bila sarjana untuk lulusan tingkat pertama, ada juga lulusan tingkat selanjutnya atau program magister. Gelar magister ini ditulis di depan nama lulusan yang diikuti dengan program studi magister yang mereka ambil. Untuk huruf yang mewakili gelar ini adalah M. Ada banyak gelar magister yang bisa Anda temui saat ini. Misalnya saja, Magister Seni yang disingkat dengan Lalu, ada Magister Administrasi Bisnis atau Ada juga Magister Ilmu Komputer atau disingkat dengan Lalu, ada juga Magister Farmasi yang disingkat dengan Magister Sains yang ditulis dengan serta Magister Teologi yang ditulis dengan format Penulisan Gelar magister yang ada di Indonesia antara lain sebagai berikut Contoh Penulisan Gelar Magister Dalam Negeri Magister Administrasi Pendidikan Magister Administrasi Bisnis Magister Administrasi Rumah Sakit Magister Administrasi Publik Magister Agama sekarang Magister Agama bidang Sains Magister Agama bidang Hukum Magister Agama bidang Pendidikan Magister Agama bidang Kedokteran Magister Agama bidang Humaniora Magister Agrikultur Magister Arsitektur Magister Akuntansi Magister Divinitas Magister Desain Magister Biomedik Magister Ekonomi Magister Ekonomi Syariah Magister Ekonomi Islam Magister Farmasi Klinik Magister Farmasi Magister Epidemiologi Magister Filsafat Islam Magister Filsafat Magister Hukum Magister Hukum Islam Magister Hukum Kesehatan Magister Humaniora Magister Ilmu Administrasi Magister Ilmu Biomedik Magister Ilmu Kepolisian Magister Ilmu Kesejahteraan Sosial Magister Ilmu Komunikasi Magister Ilmu Komputer Magister Ilmu Pertahanan Magister Ilmu Politik Magister Ilmu Syariah Magister Ilmu Ushuludin Magister Kebidanan Magister Kedokteran Kerja Magister Kedokteran Tropis Magister Kehutanan Magister Kenotariatan Magister Keperawatan Magister Keolahragaan Magister Kesehatan Magister Kesehatan Masyarakat Magister Keselamatan dan Kesehatan Kerja Magister Komputer Magister Manajemen Magister Manajemen Agribisnis Magister Manajemen Pariwisata Magister Manajemen Rumah Sakit Magister Manajemen Sistem Informasi Magister Manajemen Pendidikan Magister Manajemen Teknik Magister Marine Magister Linguistik Magister Pemikiran Islam Magister Pendidikan Magister Pendidikan Sains Magister Pendidikan Islam Magister Pengajaran Fisika Magister Pengajaran Matematika Magister Pengajaran Kimia Magister Pertanian Magister Psikologi Magister Sains Magister Sains bidang Ilmu Pertahanan Han Magister Sains Ekonomi Magister Sains Akuntansi Magister Sains Manajemen Magister Seni Magister Sosial Islam Magister Studi Islam Magister Statistik Magister Teknik Magister Teknologi Agroindustri Magister Teknologi Pertanian Magister Teknologi Informasi Master of Business Administration Magister Teologi Divinity Magister Teologi Islam Magister Teologi Ministri Magister Teologia Magister Terapan Magister Terapan Pertahanan Han Magister Terapan Pertahanan Laut Magister Veteriner Master of Business Administration Master of Accounting Master of Arts Master of Arts Education Master of Computer Master of Computer Science Master of Education Master of Economic Master of Engineering Master of Laws Master of Medical Education Master of Philosophy Master of Public Health Master of Public Administration Master of Science Master of Science Engineering Master of Science and Social Penulisan Gelar Doktoral Gelar magister adalah gelar yang diberikan untuk lulusan strata dua dalam negeri. Sedangkan bila orang tersebut adalah strata tiga, maka gelar yang didapat adalah doktoral. Gelar doktor ini ditulis di belakang nama lulusan tersebut dan diikuti dengan inisial dari program studi yang mereka ambil. Sekali lagi, ada banyak format penulisan dari gelar doktoral yang bisa Anda tulis dalam nama Anda. Misalnya saja Doctor of Science atau atau Selain itu, ada Doctor of Music yang ditulis dengan singkatan Lalu, ada Doctor of Engineering yang ditulis dengan Doctor of Education atau dan masih banyak lagi penulisannya. Contoh penulisan gelar doktor Doctor of Philosophy Doctor of Education Doctor of Science Doctor of Theology Doctor of Pharmacy Doctor of Public Health of Library Science Doctor of Dental Medicince Doctor of Science of Jurisprudence Penulisan untuk Gelar Keagamaan dan Kehormatan yang Disandingkan dengan Gelar Akademik Bila di atas adalah cara menulis gelar akademik dan non akademik yang dipisah, bagaimana bila si pemilik gelar memiliki dua gelar sekaligus? Gelar kehormatan atau keagamaan dan gelar akademik. Kalau begitu, maka cara penulisannya adalah gelar kehormatan atau keagamaan tetap ditulis di bagian awal. Sedangkan di tengah adalah nama si pemilik gelar lalu diikuti dengan gelar akademik yang dimiliki orang tersebut. Sebagai contoh H. Bambang Irawan, Bisa juga KH. Ahmad Iskan, Nah, itulah berbagai cara penulisan gelar baik yang akademik ataupun non akademik sesuai dengan EYD dari daftar pustaka. Jadi, Anda tak bisa sembarangan dalam membuat gelar seseorang, ya! Sebab, salah sedikit bisa saja salah makna dari gelar tersebut. Sebelum menulisnya, terlebih untuk gelar akademik, baiknya cari tahu dulu gelar-gelar apa saja yang ada.
Secara umum pencemaran nama baik (Defamation) adalah tindakan mencermarkan nama baik seseorang dengan cara menyatakan sesuatu baik melaui lisan ataupun tulisan. Pencemaran nama baik terbagi ke dalam beberapa bagian: 1. Secara lisan, yaitu pencemaran nama baik yang diucapkan. 2. Secara tertulis, yaitu pencemaran yang dilakukan melalui tulisan.
Apakah bapak/ ibu baru mendapatkan sertifikat pendidik? namun enggan menuliskan gelarnya? bila Iya... Anda tidak sendiri lo. Admin saja yang berhak menyandang gelar ini sejak tahun 2014 yang lalu hingga sekarang jarang menuliskannya hehe. Namun teman-teman alumni PPPG Pasca SM-3T yang telah mengajar menjadi guru pada beberapa alasan kenapa tidak menuliskan gelarnya, karena malu dengan senior di sekolah yang rata-rata sudah sertifikasi namun tidak menuliskan gelar ...Gr. Eits tapi bahasan kali ini bukan tentang berani atau malu menuliskan gelar ...Gr melainkan lebih ke ada yang bertanya-tanya, apakah penulisan gelar ...Gr dicantumkan di belakang nama atau di belakang gelar S1 soalnya kalau merujuk pada aturannya harusnya sih di belakang nama. Misalnya Exa Al-Fatih, Gr., penulisan gelar ...Gr yang benar tidak bisa dicerna secara mentah sesuai aturannya, namun juga berpedoman pada penulisan bahasa Indonesia yang baku saat ini. Yang dimaksud di belakang nama adalah di belakang gelar S1 hingga menjadi Exa Al-Fatih, Hukum Penulisan Gelar ...GrDasar hukumnya adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Permendikbud Nomor 87 Tahun 2013 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan PPG pada pasal 14 yang berbunyiPasal 14Sebutan profesional lulusan program PPG adalah guru yang penggunaan dalam bentuk singkatan Gr ditempatkan di belakang nama yang berhak atas sebutan profesional yang kutipan tersebut memang menyatakan bahwa gelar ...Gr disematkan di belakang nama, asumsinya memang luas bisa di belakang langsung maupun di belakang gelar yang telah ada merujuk dari beberapa penulisan gelar profesi dari berbagai bidang memang dituliskan di belakang gelar yang telah didapat sebelumnya. MisalnyaFahrurozi, AptAnnisaa Miranty Nurendra, Adjie Broto, Majid, Septianto, Adriansyah, Gr atau Gr., sudah jelas ya bapak/ ibu, persoalan penulisan gelar ...Gr yang benar disematkan di belakang nama lebih tepatnya setelah gelar S1/ Lulusan PPG Yang Berhak Mencantumkan ...GrGelar ...Gr hanya diberikan bagi lulusan PPG karena di dalam sertifikatnya ada tulisan berhak menyandang gelar profesi sedangkan lulusan PLPG meskipun telah memiliki serdik tidak berhak menyematkan gelar.
nx7Sy. x4unm8kdfe.pages.dev/992x4unm8kdfe.pages.dev/974x4unm8kdfe.pages.dev/16x4unm8kdfe.pages.dev/970x4unm8kdfe.pages.dev/830x4unm8kdfe.pages.dev/538x4unm8kdfe.pages.dev/616x4unm8kdfe.pages.dev/796x4unm8kdfe.pages.dev/831
penulisan gelar s pd aud